Rabu, 21 April 2021

Cermati Seleksi Caleg

Tidak mudah menemukan calon anggota legislatif berkualitas meskipun pendaftarnya ke sejumlah partai politik berlebih. Di tengah kesulitan ini, tekanan pada aspek kualitas, seperti tidak cacat moral dan memiliki kemampuan membuat undang-undang, harus diutamakan di atas aspek finansial.


Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tahapan seleksi merupakan tahapan yang paling penting untuk mendapatkan caleg berkualitas. ”Partai hendaknya tidak hanya melihat aspek finansial calon anggota legislatif yang mendaftar dan menghadirkan caleg saat kempanye, tetapi harus melihat rekam jejak caleg tersebut,” ujar Burhan saat dihubungi, di Jakarta, Senin (25/3).


Burhanuddin menjelaskan, parpol hendaknya mulai membangun sikap transparan dalam hal keuangan kampanye. Setiap dana yang digunakan caleg dalam kampanye hendaknya dilaporkan dan diketahui parpol yang bersangkutan. Dengan demikian, arus dana dapat dikontrol. Selain soal keuangan, sikap terbuka perlu diterapkan juga dalam menjaring caleg.


Secara terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengemukakan, sulitnya mendapatkan caleg yang memenuhi kriteria seperti ditetapkan Demokrat untuk DPR.


Dari 1.370 orang yang telah mendaftar menjadi caleg Demokrat, sebagian besar belum memenuhi kriteria. Demokrat ingin menjaring caleg yang memiliki intelektualitas, tidak cacat moral, dan memiliki kemampuan membuat undang-undang. ”Jangan ada lagi yang melakukan korupsi seperti yang terjadi sebelumnya,” tutur Mubarok.


Dari pendaftar itu, Demokrat menyebut, 30 persen merupakan masyarakat umum yang belum pernah berkecimpung di bidang politik. Demokrat sedang memilih 560 caleg yang akan diajukan dalam Pemilu 2014.


PKS selesai


Ketua Bidang Humas Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengemukakan, PKS telah menyelesaikan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) untuk DPR dan DPRD provinsi. Sementara caleg untuk DPRD kabupaten/kota masih disempurnakan.


Mardani menjelaskan, PKS total menyiapkan 16.000 caleg untuk DPR dan DPRD. Sekitar 80 persen dari kader partai dan 20 persen dari tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, dan kalangan profesional.


Untuk menyeleksi caleg, PKS menerapkan memiliki integritas secara personal dan di mata publik. Jika pernah menjadi legislator, kinerjanya dinilai. PKS menghindari caleg yang hanya mencari kerja.


”Para pencari kerja itu menjadi caleg dengan mengeluarkan modal. Nanti setelah terpilih, mereka akan mengutamakan membayar modal sehingga potensial manfaatkan posisi pejabat publik menjadi pintu masuk bagi kepentingan pribadi,” katanya. (K13/IAM)

link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar